brengo_ly

Bren Go Go itibaren Gorelskiy Leskhoz, Tambovskaya oblast', Rusya, 392512 itibaren Gorelskiy Leskhoz, Tambovskaya oblast', Rusya, 392512

Okuyucu Bren Go Go itibaren Gorelskiy Leskhoz, Tambovskaya oblast', Rusya, 392512

Bren Go Go itibaren Gorelskiy Leskhoz, Tambovskaya oblast', Rusya, 392512

brengo_ly

Awalnya saya memburu buku ini karena ingin tau, bagaimana ceritanya anak supir angkot dari daerah Batu bisa jadi seorang direktur. Tapi, setelah liat cover 2 buah apel yang bersiluet gunung dan satunya lagi Statue of Liberty membuat saya tambah penasaran dengan buku karya Mas Iwan ini. 9 Summers 10 Autumns. Dari Kota Apel ke The Big Apple. Ditambah gambar 2 apel merah bersiluet itu membawa buku ini amatlah menarik bagi saya. Ekspektasi saya buku ini akan seperti bukunya A. Fuadi, Ranah 3 Warna mungkin atau seperti Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Ternyata, sepertinya saya ekspektasi saya terlalu tinggi untuk buku ini. Saya mengira ini akan menjadi buku yang akan memompa semangat seorang anak dari keluarga kecil, yang katakanlah miskin, bisa mengejar cita-citanya hingga ke New York. Namun, ternyata buku ini hanya menceritakan perjalanan hidup Iwan Setyawan, si penulis dari awal kecil dengan keluarganya hingga ia mendapatkan pekerjaan di New York sebagai Director, Internal Client Management Nielson Consumer Research. Saya agak sedikit kecewa. Saya berharap buku ini bisa, ya paling tidak seperti Sang Pemimpi, yang membawa kita semmua sebagai pembaca terpompa untuk bisa meraih cita-cita dan harapan setinggi-tingginya walau berlatarbelakang keluarga yang kurang berada. Tapi, Mas Iwan justru hanya menceritakan pengalamannya saja. Dari keluarga, Bapak, Ibu, semua saudara perempuannya, hingga saya dengan mudah menebak, tiap bab akan bercerita tentang apa. Buku ini bisa dibilang sebuah catatan perjalanan Mas Iwan hingga sampai ke New York. Mas Iwan memang memberikan kenyataan pada semua pembaca, bahwa kehidupan yang awalnya biasa saja, bisa menjadi sesuatu yang luar biasa, jika kita mengusahakannya dengan sungguh-sungguh. Penulis, membawa contoh, bagi semua orang bahwa dengan kerja keras dan pendidikan yang baik, kita semua bisa menjadi lebih baik taraf hidupnya, apalagi dengan dukungan keluarga.

brengo_ly

What a well-written book! A treat to read, both because of the writing and because of the subject matter. The facts marshaled were convincing and the modern-day characters were sympathetic. Deft touches of humor were scattered throughout, and though the form could have been awkward, it was not. I kept thinking of My Dinner With Andre, though.